Siswa di Makassar Dijanjikan Hadiah Habiskan Jika Makan Bergizi Gratis

Jakarta, CNN Indonesia

Tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional (BGN) Panakkukang 1 memberi insentif kepada siswa yang berhasil menghabiskan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini dilakukan karena sering kali terdapat banyak sisa makanan setelah siswa menikmati hidangan bergizi tersebut.

“Hari ini, kami berinisiatif untuk mengurangi sisa makanan. Kami datang ke sekolah dengan cara yang menyenangkan untuk memotivasi siswa sambil menikmati makanan, dan di sini kami juga memberikan hadiah,” ungkap Geralz Geerhan dari Tim Mitra SPPG BGN Panakkukang 1 di SD Inpres IV Tamamaung, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rabu (8/1).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Geralz melanjutkan, dalam pelaksanaan hari kedua program MBG yang diprakarsai oleh Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mereka berupaya memberikan semangat kepada anak-anak untuk menghabiskan makanan yang disajikan.

Evaluasi dari pelaksanaan hari pertama di beberapa lokasi menunjukkan bahwa wadah makanan yang tersedia masih menyisakan banyak makanan yang tidak dimakan oleh siswa SD dan anak-anak TK.

Untuk mengatasi masalah sisa makanan atau food waste, siswa diberikan hadiah berupa alat tulis jika mereka mampu menghabiskan makanan yang disajikan. Dengan cara ini, diharapkan anak-anak dapat menghabiskan makanan yang telah diberikan kepada mereka.

Menariknya, mereka juga diinformasikan bahwa siswa yang berhasil menghabiskan makanan tanpa sisa selama sebulan penuh dalam program MBG ini akan mendapatkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dari salah satu Anggota DPR RI, La Tinro La Tunrung.

“Kami mendapatkan kabar bahwa siswa yang dapat menghabiskan makanan tanpa sisa selama satu bulan dan yang terbaik akan mendapatkan beasiswa PIP,” jelas Geralz.

Salah satu siswa dari SD Inpres IV Tamamaung, Muhammad Dirga Putra, berbagi pengalaman tentang hadiah yang diterima dari tim SPPG BGN bagi siswa yang berhasil menghabiskan makanannya lebih cepat.

“Saya tadi juara dua dalam menghabiskan makanan. Makanannya terdiri dari nasi, sayur, ayam, telur, susu, dan pisang. Rasanya enak. Saya dapat satu kotak pensil, pulpen, dan buku,” ujarnya.

DLH DKI strategi pengelolaan food waste MBG

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menunjukkan dukungannya terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan fokus pada pengelolaan food waste atau sampah organik.

Dukungan ini meliputi penanganan sampah organik dari dapur (SOD) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga ke sekolah-sekolah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan komitmen pihaknya dalam menangani sampah organik yang dihasilkan dari dapur hingga sisa makanan di sekolah.

“Sampah organik dari dapur SPPG akan dikelola untuk dibawa ke TPS 3R dan didistribusikan kepada penggiat Biokonversi Magot Black Soldier Fly (BSF). Untuk SPPG yang memiliki lokasi luas seperti Dapur Sehat Anak Bangsa Halim, kami berusaha mengurangi sampah di lokasi tersebut dengan tetap memperhatikan aspek kebersihan dapur,” ungkap Asep dalam keterangan tertulis, Selasa (7/1).

Selain itu, sisa makanan di sekolah juga akan disalurkan ke bank sampah dan komunitas yang mengelola Biokonversi Maggot BSF untuk diolah menjadi produk bernilai dengan melibatkan masyarakat.

Sampah dapur seperti kulit buah, sisa sayuran, dan bahan organik lainnya di SPPG akan mendapatkan penanganan khusus.

“Sisa makanan dari sekolah, seperti kulit buah atau makanan yang tidak habis, akan dikumpulkan secara terpisah untuk dijadikan pakan maggot atau bahan untuk kompos,” jelasnya.

Asep menjelaskan bahwa mereka memaksimalkan peran bank sampah dan komunitas pegiat Biokonversi Maggot BSF yang ada di Jakarta untuk mengelola sampah organik dari program ini.

“Kami ingin memastikan bahwa sampah organik dari program Makan Bergizi Gratis tidak hanya dikelola dengan baik, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.

DLH juga mengimbau pihak sekolah untuk memberikan edukasi kepada siswa mengenai pentingnya pengurangan sampah.

(Antara, yoa/kid)

[Gambas:Video CNN]