Jakarta
Bhutan telah mengambil langkah yang mencengangkan dengan memberikan izin kepada penyanyi Ed Sheeran untuk mengadakan konser di negara mereka. Dengan demikian, Ed Sheeran akan menjadi artis Barat pertama yang melakukan konser di Bhutan, menciptakan momen bersejarah dalam dunia musik.
Bhutan, sebuah monarki Buddha yang memiliki populasi sekitar 700.000 jiwa, dikenal sebagai negara yang dulunya tertutup, namun kini mulai membuka diri terhadap dunia luar. Sejak tahun 1970-an, Bhutan perlahan-lahan meningkatkan akses bagi wisatawan dan pengunjung dari luar negeri.
Meski demikian, Bhutan tetap selektif dalam hal pariwisata. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah pajak pariwisata berkelanjutan sebesar USD 100 (sekitar Rp 1,6 juta) per hari. Pajak ini digunakan untuk mendanai sektor pendidikan dan kesehatan di negara tersebut.
Selain itu, Bhutan memiliki jumlah kedutaan yang terbatas, dan sebagian besar hubungan internasionalnya terjalin melalui kerja sama dengan India.
Di negara ini, Anda tidak akan menemukan merek-merek internasional ternama seperti Starbucks atau McDonald’s. Bhutan juga baru memulai siaran televisi pada tahun 1999.
Menariknya, di ibu kota negara ini, tidak ada lampu lalu lintas. Pengaturan lalu lintas sepenuhnya bergantung pada petugas polisi yang mengarahkan kendaraan.
Ed Sheeran saat konser di Jakarta (Rifkianto Nugroho/ detikcom)
|
Menurut laporan dari CNN pada Selasa (10/12/2024), Bhutan telah mengonfirmasi bahwa Ed Sheeran akan menggelar konser di negara tersebut sebagai bagian dari tur resminya yang bertajuk +-=÷x Tour, yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Changlimithang pada 24 Januari 2025. Stadion ini mampu menampung hingga 15.000 penonton.
Stadion Changlimithang sebelumnya telah menjadi tuan rumah berbagai acara penting, termasuk siaran langsung pernikahan Raja Jigme Khesar Namgyel Wangchuck dan Ratu Jetsun Pema pada tahun 2011.
Pada tahun 2003, stadion ini juga menyelenggarakan pertandingan sepak bola unik yang dikenal sebagai ‘The Other Final’, antara Bhutan dan Montserrat, untuk menentukan tim nasional dengan peringkat terendah FIFA, di mana Bhutan berhasil meraih kemenangan dengan skor 4-0.
Bhutan (Istimewa)
|
Konser Ed Sheeran di Bhutan menandai sebuah langkah penting bagi negara ini untuk lebih terbuka terhadap dunia. Kehadiran seorang artis global seperti Ed Sheeran diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Bhutan dan memperkenalkan budaya serta keindahan alamnya kepada lebih banyak orang.
Setelah tampil di Jakarta, Ed Sheeran akan menjelajahi beberapa lokasi, termasuk Pasar Santa. Kini, kita semua menantikan ke mana ia akan pergi selanjutnya saat berada di Bhutan.
[Gambas:Instagram]
Seorang pejabat dari pemerintah Bhutan menyatakan bahwa tiket untuk konser Ed Sheeran hampir terjual habis, dengan sekitar 90 persen sudah dibeli. Tiket termurah, yang dijual seharga 860 ngultrum Bhutan (USD 10 atau sekitar Rp 158 ribu), sudah tidak tersedia. Sedangkan tiket untuk konser di Stadion Changlimithang di Thimpu dijual dengan harga USD 30, USD 50, USD 70, dan USD 100.
Setelah konser di Thimphu, tur Ed Sheeran akan berlanjut ke beberapa kota di India dan Timur Tengah.
Bagi pengunjung internasional, kecuali warga negara India, visa diperlukan untuk memasuki Bhutan (biayanya USD 40 atau sekitar Rp 634 ribu), di samping Biaya Pembangunan Berkelanjutan yang saat ini ditetapkan sebesar USD 100 (sekitar Rp 1,6 juta) untuk orang dewasa dan USD 50 (sekitar Rp 793 ribu) untuk anak-anak berusia enam hingga dua belas tahun, yang dikenakan per orang per hari.
Konser ini dipromosikan oleh perusahaan hiburan AEG Presents dan One Fiinix Live, serta Gelephu Mindfulness City, yang berfungsi sebagai gerbang ekonomi dan wisata bagi Bhutan.
(sym/fem)