Jaguar kembali mencuri perhatian di kalangan penggemar otomotif. Setelah memperkenalkan logo dan iklan baru yang mencolok, fokus kini beralih ke mobil konsep listrik mereka yang menuai beragam tanggapan.
Dalam beberapa waktu terakhir, Jaguar telah melakukan serangkaian langkah yang dianggap kontroversial. Perubahan logo dan iklan terbaru mereka telah mendapatkan kritik tajam dari berbagai kalangan.
Banyak yang berpendapat bahwa Jaguar kini telah menjauh dari identitas ikonik yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Jaguar mengumumkan rencana ambisius untuk bertransisi menjadi merek mobil listrik sepenuhnya pada tahun 2026. Ini termasuk langkah-langkah signifikan seperti penangguhan sementara penjualan mobil baru di Inggris, memberi mereka ‘ruang bernapas’ sebelum peluncuran model-model baru.
Sebagai bagian dari transformasi ini, Jaguar telah meluncurkan logo baru yang menghilangkan ikon jaguar melompat dari depan kendaraan mereka. Kampanye teaser di media sosial yang menyertai peluncuran logo tersebut juga menjadi sasaran kritik, dengan anggapan bahwa iklan tersebut terlalu fokus pada estetika model yang mencolok tanpa menampilkan mobil secara langsung.
Kampanye rebranding baru Jaguar yang menuai kritik. Foto: Jaguar
|
CEO Tesla, Elon Musk, juga ikut memberikan komentar tajam mengenai Jaguar, dengan menanyakan secara sinis, “Apakah kalian masih menjual mobil?” melalui akun X-nya.
Meski menghadapi berbagai kritik, CEO Jaguar, Rawdon Glover, tetap berpegang pada strategi ini. Ia menyatakan bahwa kontroversi yang muncul justru berhasil menarik perhatian publik.
“Kami tidak ingin mengalienasi basis pelanggan kami. Yang terpenting adalah menarik audiens baru ke merek Jaguar untuk memastikan keberlangsungan kami selama 90 tahun ke depan,” ungkap Glover dalam pernyataan yang dikutip dari BBC, Rabu (4/12/2024).
Mobil Konsep Type 00
Jaguar baru saja memperkenalkan mobil konsep listrik Type 00 di sebuah pameran seni di Miami, Amerika Serikat. Dengan desain yang mencolok, termasuk kap mesin yang panjang dan roda besar, mobil ini memberikan gambaran jelas tentang arah baru Jaguar menuju era mobil listrik.
Menurut laporan dari BBC, desain mobil konsep ini memicu berbagai opini di masyarakat. Beberapa orang memuji keberanian desainnya, menyebut mobil ini ‘menggairahkan’ dan ‘menakjubkan’, sementara yang lain berpendapat bahwa desainnya ‘terlalu besar dan tidak praktis’. Beatrix Keim dari Center of Automotive Research bahkan menganggap mobil ini kurang relevan, karena pasar mobil listrik seharusnya lebih inklusif dan tidak hanya mengincar segmen mewah.
Tantangan di Pasar Kendaraan Mewah
Keputusan Jaguar untuk menyasar segmen kendaraan listrik mewah dengan harga mencapai £120.000 atau setara Rp 2 miliar menimbulkan banyak pertanyaan. Banyak yang berharap Jaguar dapat menghadirkan inovasi yang lebih futuristik dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa segmen kendaraan listrik mewah mungkin terlalu sempit untuk Jaguar.
Dengan penjualan yang terus menurun sejak 2018, Jaguar menghadapi tantangan berat dalam upaya merevitalisasi merek mereka. Meskipun strategi transformasi ini mungkin kontroversial, Jaguar berharap langkah-langkah berani ini dapat mengembalikan kejayaan merek mereka untuk 90 tahun ke depan.
(din/din)