Jakarta, CNN Indonesia —
Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat yang terletak di Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan bahwa pada tahun 2024, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 411.349 orang. Angka ini mencerminkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, 2023, yang tercatat sebanyak 423.847 orang.
“Penurunan jumlah kunjungan tahun lalu disebabkan oleh erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, yang menyebabkan banyak wisatawan membatalkan rencana perjalanan mereka ke Labuan Bajo,” ungkap Stefanus Jemsifori, Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat, dalam sebuah wawancara di Labuan Bajo pada hari Sabtu (11/1), seperti dilansir oleh Antara.
Stefanus menjelaskan bahwa data kunjungan tersebut diperoleh dari rekapitulasi kunjungan yang dilakukan sepanjang tahun di Balai Taman Nasional Komodo dan berbagai destinasi wisata di Labuan Bajo.
Dari total kunjungan tersebut, wisatawan domestik mencapai 181.586 orang, sedangkan wisatawan mancanegara berjumlah 229.763 orang.
Beberapa tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah di Labuan Bajo antara lain Gua Batu Cermin, Gua Ranyako, serta kegiatan snorkeling dan diving di perairan Manggarai Barat, termasuk Air Terjun Cunca Wulang dan Puncak Waringin.
“Pendapatan daerah dari objek pungut di destinasi wisata pada tahun 2024 mencapai Rp 2,6 miliar, meningkat dibandingkan dengan Rp 1,8 miliar pada tahun 2023,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan optimisme bahwa pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata akan meningkat, berkat kehadiran dua daya tarik wisata baru, yaitu Desa Wisata Wae Lolos dan Pantai Mbrenang.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan beragam destinasi wisata di Labuan Bajo, sehingga aktivitas wisatawan tidak hanya terpusat di kawasan Taman Nasional Komodo, tetapi juga menyebar di seluruh wilayah Manggarai Barat,” tutupnya.
(Antara/fra)
[Gambas:Video CNN]
Referensi: anomsuryaputra.id