Bahlil Bilang Ojol Tak Dapat Subsidi BBM, Asosiasi: Kami akan Lawan!

Jakarta

Asosiasi ojek online (ojol) yang dikenal sebagai Garda Indonesia telah melontarkan kritik tajam terhadap pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Dalam pernyataannya, Bahlil menyatakan bahwa ‘pasukan hijau’ tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi BBM. Hal ini memicu seruan untuk melakukan aksi protes secara terbuka!

Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, menilai bahwa pernyataan Bahlil mencerminkan sikap yang arogan. Ia menegaskan bahwa tindakan ini seharusnya mendapatkan respons yang tegas dari masyarakat.

“Saya mengajak seluruh pengemudi ojol di seluruh Indonesia untuk bersatu. Kita harus melawan sikap arogan Bahlil Lahadalia yang berupaya membatasi, mencabut, atau mengalihkan subsidi BBM bagi pengemudi ojol,” tegas Igun dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis pada Jumat (29/11).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

“Kami akan melawan sikap arogan Bahlil, Menteri ESDM! Satu kata, lawan!” lanjutnya dengan semangat.

Bahlil Bilang Ojol Tak Dapat Subsidi BBM, Asosiasi: Kami akan Lawan!

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Foto: Herdi Alif Al Hikam/detikcom

Igun juga mengharapkan perhatian dari Presiden Prabowo Subianto agar profesi ojek online mendapatkan perlindungan yang lebih baik. Ia menegaskan bahwa para pengemudi ojol, yang sebagian besar merupakan masyarakat kelas bawah, seharusnya dilindungi dan tidak kehilangan hak-haknya.

“Kami meminta perhatian Presiden Prabowo. Kami, sebagai pengemudi ojol di Indonesia, bukanlah orang-orang kaya, melainkan rakyat kecil yang berhak mendapatkan perlindungan serta subsidi BBM yang layak, bukan justru dicabut,” ungkapnya.

Igun meminta Bahlil untuk mencabut pernyataan tersebut. Jika tidak, ia memperingatkan akan melakukan unjuk rasa atau aksi besar-besaran di jalan.

“Jika ojol tidak bisa lagi mengisi BBM bersubsidi, maka akan ada gelombang aksi protes besar-besaran di seluruh Indonesia untuk menentang keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini,” tegas Igun.

Demo ojol di Jember

Demo ojol di Jember. Foto: Yakub Mulyono

Sebelumnya, detikOto melaporkan bahwa Bahlil Lahadalia memberikan sinyal bahwa ojol tidak termasuk dalam kategori penerima subsidi BBM. Ia menyatakan bahwa kendaraan yang digunakan oleh pengemudi adalah milik pribadi dan digunakan untuk keperluan usaha.

“Tidak (masuk kriteria). Ojek itu digunakan untuk usaha. Motor yang dipakai adalah milik para pengemudi itu sendiri. Namun, ada juga yang memiliki motor dan kemudian dikendalikan oleh orang lain. Masa yang seperti ini harus disubsidi?” ujar Bahlil.

(sfn/sfn)