Jika Anda sedang mencari pekerjaan, Anda mungkin sudah familiar dengan istilah “tes koran”. Tes ini terdiri dari dua elemen utama, yaitu tes Pauli dan tes Kraepelin, yang sering digunakan dalam proses psikotes rekrutmen serta tes lainnya.
Walaupun tes Pauli dan Kraepelin memiliki kemiripan, mereka memiliki metode pengerjaan yang berbeda. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan tes koran? Mari kita bahas lebih lanjut di penjelasan berikut.
1. Apa Itu Tes Koran?
Tes koran merupakan salah satu bentuk tes psikologis yang dirancang untuk mengukur berbagai aspek kognitif. Istilah “tes koran” sendiri diambil dari bentuk lembaran kertas yang lebar, mirip dengan koran. Tes Pauli dan Kraepelin termasuk dalam jenis tes koran ini.
Berbagai aspek psikologis yang dapat diukur melalui tes ini mencakup emosi, kemampuan beradaptasi, stabilitas, motivasi, serta ketahanan seseorang dalam menghadapi tantangan. Biasanya, tes ini menampilkan deretan angka dalam format vertikal, dan peserta diminta untuk melakukan operasi bilangan sederhana seperti penjumlahan.
Baca Juga: Apa Itu Tes Pauli? Simak Cara Mengerjakan, Contoh, dan Tujuannya
2. Mengenal Tes Pauli
Teruskan membaca artikel di bawah ini
Pilihan Editor
Tes Pauli tidak dapat dipisahkan dari tes Kraepelin, karena tes ini merupakan pengembangan dari tes Kraepelin yang lebih awal. Menurut Test Inventory Pauli & EPPS karya Eryanti Novita, S. Psi, M. Psi, tes ini diciptakan oleh Prof. Dr. Richard Pauli.
Tes Pauli sering digunakan sebagai alat diagnostik dan juga berfungsi untuk menilai kestabilan emosi, ketelitian, serta berbagai aspek lainnya. Dalam waktu 60 menit, peserta akan diminta untuk menjumlahkan angka dari atas ke bawah, sehingga tes ini termasuk dalam kategori speed test.
3. Mengenal Tes Kraepelin
Sebelum tes Pauli diperkenalkan, tes Kraepelin sudah ada sejak 1893 dan dikembangkan oleh Emil Kraepelin. Pada awalnya, tes ini ditujukan untuk penelitian terkait mental illness.
Namun, seiring berjalannya waktu, tes Kraepelin telah diterapkan dalam berbagai konteks psikologis, baik di bidang klinis maupun industri-organisasi. Meskipun tes Pauli berlangsung selama 60 menit, cara kerja tes Kraepelin sedikit berbeda.
Peserta harus menghitung deretan angka yang disusun secara vertikal dari bawah ke atas dalam waktu singkat, yakni 15 detik. Pengerjaan dimulai dari kolom paling kiri, dan saat ada instruksi untuk berpindah, peserta harus segera beralih ke kolom sebelah kanan.
Tes Kraepelin adalah salah satu tes yang umum digunakan dalam psikotes rekrutmen, dengan tujuan untuk mengukur kecepatan, ketelitian, konsistensi kerja, serta daya tahan kerja individu.
Demikianlah informasi singkat tentang tes koran dan perbedaan antara Pauli dan Kraepelin. Semoga penjelasan ini bermanfaat!
Baca Juga: Tes Kraepelin Online: Cara Mengerjakan dan Linknya