TEMPO.CO
Bandung – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah menetapkan tahun 2025 sebagai tahun penting untuk meningkatkan kapasitas produksinya dalam sistem senjata, dengan tujuan memenuhi kebutuhan alat pertahanan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Salah satu fokus utama adalah pengembangan sistem roket di berbagai platform, dengan memanfaatkan lisensi dari Thales Belgium, yang merupakan bagian dari Thales Group.
Fasilitas Produksi Sistem Roket
Fasilitas produksi sistem roket PTDI terletak di Zona Produksi (KP) III Tasikmalaya. Lokasi ini memiliki kapasitas produksi yang mengesankan, yaitu 10.000 roket setiap tahun, serta 5.000 unit Warhead yang diproduksi setiap tahunnya. Ini termasuk Sistem Kontrol Penembakan dan integrasinya.
Pernyataan CEO PTDI
“Tahun 2025 merupakan momen bagi PTDI untuk menunjukkan kesiapan kami menuju masa depan yang lebih cerah,” ujar CEO PTDI, Gita Amperiawan, dalam rilis pers pada Senin, 30 Desember 2024. Ia menyatakan keyakinannya bahwa PTDI siap memenuhi kebutuhan alat pertahanan dan keamanan Indonesia dari tahun 2025 hingga 2029.
Kolaborasi Strategis
Gita lebih lanjut menyoroti masa depan PTDI yang menjanjikan dengan merujuk pada kontrak yang berhasil diamankan dalam tiga tahun terakhir dan berbagai kolaborasi strategis yang telah terjalin. “Kemitraan ini tidak hanya terbatas pada kerja sama domestik, tetapi juga mencakup kolaborasi dengan beberapa pemain kunci global di industri dirgantara.”
Komitmen Terhadap Sektor Dirgantara
Gita menekankan bahwa PTDI tetap berkomitmen pada sektor dirgantara dengan menyediakan pesawat berkualitas tinggi yang kompetitif, mengadopsi inovasi teknologi terkini, dan aktif dalam pengembangan ekosistem dirgantara.
Kerja Sama dengan PT Yasa Artha Trimanunggal dan PT SAM Air
Pada 22 November 2024, PTDI menandatangani Perjanjian Kerahasiaan (NDA) dengan PT Yasa Artha Trimanunggal dan PT Semuwa Aviasi Mandiri (SAM Air). Kerja sama ini mencakup penyediaan 12 pesawat yang diproduksi oleh PTDI, termasuk dua pesawat seri NC212 yang ditujukan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional, memfasilitasi distribusi pangan ke daerah terpencil melalui jalur akses yang menantang di Indonesia Timur.
Refurbishment Pesawat NC212i
Dua pesawat NC212i yang dimaksud adalah unit yang sebelumnya dioperasikan dan akan menjalani perbaikan oleh PTDI. Pesawat ini akan berfungsi sebagai moda transportasi logistik bridging sampai unit pertama pesawat N219 diserahkan.
Progres Produksi Pesawat CN235 dan NC212i
Progres pembangunan pesawat CN235 (N71) untuk Angkatan Laut Indonesia dan unit ketujuh NC212i untuk Angkatan Udara Indonesia di hanggar Majors Assembly PT Dirgantara Indonesia pada Desember 2024. Dokumen: PTDI
Produksi Pesawat Militer CN235-220
Saat ini, PTDI sedang menyelesaikan produksi pesawat CN235-220 yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan untuk Angkatan Laut Indonesia, bersamaan dengan unit ketujuh dari sembilan pesawat NC212i untuk Angkatan Udara Indonesia. Pesawat Angkatan Laut sedang memasuki fase konstruksi Basic Airframe, sementara pesawat Angkatan Udara dijadwalkan selesai pada Februari 2025.
Penghargaan Terhadap Kepercayaan Mitra Strategis
Gita mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan kepada PTDI oleh mitra strategis di sektor pemerintah, termasuk Kementerian Pertahanan, Bappenas, dan BRIN. “Kami berharap kehadiran PTDI dapat mendorong kemajuan dan memberikan dampak positif bagi kebangkitan industri dirgantara nasional,” ujarnya.
“`
Referensi: anomsuryaputra.id